Hansi Flick soroti keputusan kontroversial wasit dalam kekalahan Barcelona dari Inter Milan di Giuseppe Meazza. Alhasil, Barcelona gagal ke final Liga Champions.

Pelatih Barcelona asal Jerman, Hans-Dieter Flick, meneriakkan instruksi kepada para pemainnya dari pinggir lapangan selama pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan FC Barcelona di stadion San Siro di Milan, Rabu dini hari WIB (7-5-2025). (PIERO CRUCIATTI/AFP)
Pelatih Barcelona, Hansi Flick, mengungkapkan kekecewaannya terhadap sejumlah keputusan wasit dalam kekalahan 3-4 timnya di tangan Inter Milan, yang menghalangi Barcelona mencapai final Liga Champions untuk pertama kalinya dalam 10 tahun.
Kekalahan ini terjadi setelah gol dramatis dari pemain pengganti Inter, Davide Frattesi, pada babak perpanjangan waktu di Stadion Giuseppe Meazza, Milan, Rabu dini hari WIB (7-5-2025).
Barcelona sempat merasa hampir meraih kemenangan setelah membalikkan keadaan dari tertinggal dua gol menjadi unggul 3-2 berkat gol Raphinha di menit ke-87.
Namun, Inter menyamakan kedudukan melalui Francesco Acerbi di masa tambahan waktu, dan akhirnya mencetak gol kemenangan, memastikan tiket ke final dengan agregat 7-6, di mana mereka akan bertemu dengan Paris Saint-Germain atau Arsenal.
Kritik kepada Wasit

Wasit Szymon Marciniak saat memimpin laga final Piala Dunia 2022 antara Argentina melawan Prancis di Lusail Stadium, Doha pada 18 Desember 2022. Baru-baru ini, UEFA menunjuk Marciniak sebagai wasit utama untuk final Liga Champions 2022/2023 antara Manchcester City melawan Inter Milan di Ataturk Olympic Stadium, Istanbul Turki. (AFP/Paul Ellis)
Flick mengkritik wasit asal Polandia, Szymon Marciniak, yang memiliki peran besar dalam laga semifinal leg kedua di San Siro.
Marciniak memberikan penalti kepada Inter setelah melakukan tinjauan VAR terhadap pelanggaran yang dilakukan Pau Cubarsi terhadap Lautaro Martinez, meski Cubarsi merasa tidak bersalah.
Selain itu, keputusan Marciniak yang awalnya memberikan penalti untuk Barcelona atas pelanggaran Henrikh Mkhitaryan terhadap Lamine Yamal kemudian dibatalkan setelah VAR menunjukkan bahwa pelanggaran itu terjadi di luar kotak penalti.
Para pemain dan staf Barcelona juga mengeluhkan keputusan wasit terkait dengan dugaan handball di dalam kotak penalti oleh bek Inter, Acerbi, serta pelanggaran yang dilakukan Denzel Dumfries terhadap Gerard Martin yang terjadi sebelum gol penyama kedudukan yang membawa laga ke perpanjangan waktu.
Komentar Hansi Flick

Seusai pertandingan, Hansi Flick memberikan komentarnya.
“Saya tidak ingin terlalu banyak membicarakan wasit, tetapi setiap keputusan yang seharusnya 50-50 selalu menguntungkan (Inter),” ujar Flick dalam konferensi pers setelah pertandingan.
“Saya kecewa, tetapi bukan dengan tim saya. Mereka sudah berjuang keras. Begitulah adanya. Kami sudah tersingkir, tapi tahun depan kami akan mencoba lagi untuk membuat para penggemar bahagia,” tegasnya.
Flick juga menyatakan rasa kesedihannya, mengapresiasi kerja keras tim yang menurutnya tampil luar biasa.
“Saya tidak suka membicarakan wasit… Saya sudah menyampaikan pendapat saya padanya, tetapi saya tidak akan mengatakan apa yang sudah saya katakan di sini,” tambah Flick.
Langkah Maju, Pemain Barcelona Harus Bangga

Blaugrana juga gagal mengulang kesuksesan mereka di musim 2009 dan 2015 lalu, ketika bisa meraih tiga gelar utama dalam semusim. (PIERO CRUCIATTI/AFP)
Barcelona, yang sebelumnya menargetkan treble setelah memenangkan Copa del Rey, kini akan fokus pada La Liga, di mana mereka memimpin klasemen dan pada hari Minggu akan menjamu rival abadinya, Real Madrid, yang tertinggal empat poin dengan empat pertandingan tersisa.
Sebagai tim yang belum terkalahkan di La Liga sejak akhir Desember, Barcelona akan berusaha meraih kemenangan keempat berturut-turut atas Real Madrid musim ini.
“Kami akan belajar dari ini. Ini adalah langkah maju. Kami ingin terus berkembang. Kami tidak punya banyak waktu untuk berlatih sekarang, tapi akhir pekan depan kami kembali bermain. Ini normal untuk merasa kecewa,” kata Flick.
“Tim ini pantas mendapatkan rasa hormat yang mereka peroleh. Kami bermain untuk menang, kami ingin memenangkan gelar, dan kami masih memiliki La Liga, dengan pertandingan yang sangat sulit. Kami memiliki beberapa hari untuk mempersiapkan pertandingan ini.”
“Setiap pemain, ketika mereka pulang, dapat melihat diri mereka di cermin dan merasa bangga dengan apa yang telah mereka lakukan. Kami akan menganalisis pertandingan ini dengan tenang dan melihat apa yang bisa kami lakukan ke depan,” katanya lagi.]
Leave a Reply