
Saat merencanakan kehamilan disarankan untuk berhubungan intim pada masa ovulasi yang ditandai dengan melepasnya sel telur dari indung. Periode yang juga disebut sebagai masa subur ini dapat meningkatkan kemungkinan keberhasilan pembuahan.
Iklan – Scroll untuk Melanjutkan
Hal itu berlaku pada perempuan, lantas bagaimana dengan pria? Kapan masa subur pria datang sehingga berpotensi meningkatkan keberhasilan pembuahan? Ini hal yang perlu kamu ketahui terkait masa subur pria.
Kapan masa subur pria?
Pada perempuan, masa subur dikaitkan erat dengan waktu ovulasi atau ketika sel telur diproduksi. Waktunya sekitar 2 minggu sebelum menstruasi berikutnya tiba. Masa subur pun hanya berlangsung sekitar 3 hari, sebelum ovulasi dan 24 jam setelahnya. Itu pun hanya terjadi sekali sebulan.
Sebaliknya, kapan masa subur pria? Perlu diketahui bahwa pria tidak memiliki periode masa subur sebagaimana perempuan. Berbeda dengan sel telur yang hanya dikeluarkan sekali selama siklus menstruasi, sperma diproduksi setiap hari.
Keseluruhan siklus regenerasi sperma (spermatogenesis) membutuhkan waktu sekitar 64 hari. Namun, sembari menunggu durasi tersebut bukan berarti pria tidak memiliki sperma sama sekali.
Selama periode itu, tubuh pria juga menghasilkan jutaan sperma per hari yang jumlahnya mencapai 1.500 sperma per detik. Setiap akhir siklus produksi sperma, pria bisa menghasilkan hingga 8 miliar sperma.
Ada sekitar 20—300 juta sel sperma dalam satu mililiter air mani. Jumlahnya tidak sama dengan yang diproduksi karena tubuh mempertahankan surplus. Hal itu bertujun untuk memastikan selalu ada pasokan sperma baru guna mendukung pembuahan.
Kapan sperma terbaik digunakan untuk pembuahan?
Meski stok sperma tersedia setiap saat, kamu perlu mempertimbangkan jendela subur pada perempuan saat merencanakan kehamilan. Oleh karena itu, baiknya lakukan hubungan seks mendekati atau saat ovulasi tiba. Pada waktu tersebut, pastikan juga sperma dalam kondisi maksimal.
Di luar itu, kamu perlu memperhatikan kapan dan frekuensi ejakulasi menjelang jendela subur perempuan. FYI, makin lama sperma tidak dikeluarkan, makin tinggi jumlah sperma dalam sekali ejakulasi. Jadi, saat merencanakan kehamilan, disarankan untuk menunggu beberapa hari setelah ejakulasi terakhir untuk meningkatkan peluang pembuahan.
Menjaga kualitas sperma
Meski jawaban dari kapan masa subur pria adalah tidak ada, bukan berarti tak ada cara untuk meningkatkan potensi kehamilan. Jumlah dan kualitas sperma dianggap sebagai salah satu unsur penting ketika ingin pembuahan berhasil.
Untuk menjaga keduanya, kamu bisa melakukan beberapa hal berikut secara rutin:
- Olahraga dan tidur yang cukup
- Berhenti merokok
- Hindari konsumsi alkohol dan narkoba
- Kontrol konsumsi obat tertentu, misalnya antiinflamasi dan antibiotik
- Penuhi kebutuhan vitamin D
- Konsumsi lebih banyak makanan kaya antioksidan.
Secara umum, gaya hidup yang sehat memengaruhi kualitas sperma dalam jangka panjang. Hal tersebut tentunya dapat menentukan tingkat kesuburan dan keberhasilan pembuahan.
Jika kamu merencanakan kehamilan bersama pasangan, pastikan memenuhi gaya hidup sehat untuk menjaga kualitas dan meningkatkan kuantitas sperma. Terlepas dari jawaban kapan masa subur pria yang tidak ada itu, kamu tetap bisa mempertimbangkan masa subur perempuan untuk meningkatkan potensi keberhasilan pembuahan.
Leave a Reply