
Formula 1 telah menggelar tes pramusim di Bahrain pada 26–28 Februari 2025 sebagai persiapan menyongsong musim baru. Gelaran tersebut menjadi momen penting bagi tim dan pembalap. Selain mendapatkan data untuk menilai performa mobil, tes pramusim juga merupakan waktu untuk pembalap beradaptasi dengan mobil baru.
Iklan – Scroll untuk Melanjutkan
Carlos Sainz yang kini memperkuat Williams turut memanfaatkan tes pramusim untuk menggali potensi FW47. Pembalap berkebangsaan Spanyol itu mampu menorehkan catatan dalam tes tersebut. Walau begitu, ia mengaku masih harus menyesuaikan diri dengan mobil anyar andalan Williams.
1. Carlos Sainz jadi pembalap tercepat saat tes pramusim Formula 1 2025
Carlos Sainz mendapat kesempatan mengemudikan FW47 pada hari pertama dan kedua tes pramusim di Bahrain. Pada hari pertama, ia turun pada sesi siang dengan melahap 68 lap. Sainz menorehkan waktu 1 menit 30,955 detik sehingga menempatkan namanya di posisi kelima dalam catatan akhir tes hari pertama.
Sainz turun secara penuh pada hari kedua. Pembalap bernomor mobil 55 itu menduduki posisi ketiga pada sesi pagi dengan selisih 0,711 detik dari Lewis Hamilton. Kemudian, Sainz menutup rangkaian tes hari kedua sebagai pembalap tercepat setelah membukukan waktu 1 menit 29,348 detik. Ia juga tercatat sebagai pembalap dengan jumlah lap terbanyak pada hari tersebut setelah memutari sirkuit selama 126 lap.
Torehan waktu tersebut rupanya menempatkan Sainz sebagai pembalap tercepat berdasarkan catatan kombinasi. Ia unggul 0,031 detik atas Lewis Hamilton yang juga menorehkan waktu tercepat pada hari kedua. Capaian Sainz juga menempatkan Williams sebagai tim dengan catatan waktu tercepat sepanjang tes di Bahrain.
2. Carlos Sainz masih berusaha memahami FW47 meski tampil cepat saat tes pramusim
Hasil oke saat tes pramusim tak lantas membuat Carlos Sainz berpuas diri. Ia justru mengaku masih perlu memahami mobil FW47 agar dapat tampil lebih cepat saat berada di lintasan. Sainz terus berusaha meningkatkan waktu putaran guna memperoleh catatan yang lebih baik.
“Dalam hal gaya mengemudi, aku masih memahami hal yang harus aku lakukan dengan mobil ini untuk melaju dengan cepat. Jika boleh jujur, aku masih sedikit tersesat perihal mencari waktu putaran. Aku tak tahu apakah itu akan terjadi saat masuk, keluar, atau dalam kecepatan minimum,” kata Sainz dilansir F1i.
“Itulah sebabnya latihan kemarin penting bagiku untuk memahami asal dari waktu putaran tersebut. Aku merasa ketika memacu mobil diriku bisa mencapai level yang baik. Akan tetapi, aku masih tidak tahu letak 0,2 detik dari mobil itu,” sambungnya.
3. Carlos Sainz butuh waktu untuk menemukan aspek yang perlu ditingkatkan dari FW47
Performa FW47 sepanjang tes pramusim Formula 1 2025 menunjukkan kemajuan dibandingkan mobil versi tahun lalu. Salah satu indikatornya adalah perbandingan catatan waktu tercepat Williams saat tes di Bahrain dan ketika sesi kualifikasi GP Bahrain 2024. Alexander Albon mampu menorehkan waktu 1 menit 30,221 detik saat kualifikasi tahun lalu yang menempatkannya di posisi start ke-13. Catatan tersebut lebih lambat 0,873 detik dibandingkan torehan waktu Carlos Sainz dalam tes pramusim.
Peningkatan yang didapatkan Williams tak serta merta menghentikan usaha Sainz untuk beradaptasi. Ia sadar butuh waktu guna mengetahui aspek yang perlu ditingkatkan dari FW47. Sainz berharap dapat segera menyelesaikannya dalam waktu dekat.
“Inilah hal yang perlu aku temukan selama 5–6 balapan pertama. Saat aku memakai lebih banyak ban lunak pada mobil, aku mencoba dan memahami letak permasalahannya. Aku mencari waktu putaran yang akan datang dari mobil ini,” jelas Sainz dikutip Racing News 365.
Formula 1 2025 akan melangsungkan seri perdana di Australia pada 14–16 Maret 2025. Ini menjadi momen yang tak hanya ditunggu penggemar, tetapi juga tim dan pembalap yang bersaing di kejuaraan. Akankah Williams menyuguhkan kejutan saat beradu cepat di Sirkuit Albert Park?
Leave a Reply