seputaranpkvgames-Kebiasaan tidur setelah makan memang sering dilakukan banyak orang karena rasa kantuk muncul usai perut terisi penuh. Namun, tahukah Anda bahwa tidur setelah makan dapat menimbulkan sejumlah risiko kesehatan? Oleh karena itu, penting untuk memahami dampak buruknya agar bisa lebih bijak dalam menjaga pola hidup.
Gangguan pada Sistem Pencernaan
Pertama, tidur setelah makan bisa menyebabkan gangguan pencernaan. Saat tubuh berbaring, proses pencernaan menjadi tidak optimal sehingga menimbulkan rasa kembung, mual, hingga asam lambung naik. Jika dilakukan terus-menerus, hal ini berpotensi memicu penyakit refluks asam atau GERD.
Baca juga: Risiko Mengonsumsi Coffee
Meningkatkan Risiko Kenaikan Berat Badan
Selain itu, tidur setelah makan juga bisa membuat kalori tidak terbakar dengan baik. Akibatnya, kelebihan kalori akan tersimpan sebagai lemak sehingga memicu kenaikan berat badan. Kondisi ini tentu menjadi masalah serius bagi Anda yang sedang menjaga pola diet.
Baca juga: 5 Usaha dari Tanah
Potensi Masalah Jantung
Tidak hanya itu, kebiasaan tidur setelah makan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan jantung. Hal ini karena penumpukan lemak dalam tubuh berhubungan erat dengan meningkatnya tekanan darah serta kolesterol.
Baca juga: Risiko Mengonsumsi Rokok bagi Artis
Mengganggu Kualitas Tidur
Tidur setelah makan juga bisa menurunkan kualitas tidur. Perut yang masih bekerja mencerna makanan dapat membuat tubuh tidak sepenuhnya rileks. Akibatnya, tidur menjadi gelisah dan tidak nyenyak.
Baca juga: 5 Makanan Khas Bali
Kesimpulan
Dengan kata lain, meski terasa nyaman, tidur setelah makan justru membawa risiko kesehatan. Oleh karena itu, usahakan memberi jeda waktu minimal 2 jam sebelum berbaring agar proses pencernaan berjalan dengan baik dan kesehatan tetap terjaga.
Leave a Reply