
Max Verstappen baru-baru ini membuat pengakuan mengenai konfliknya dengan George Russell. Sebelumnya, keduanya terlibat dalam ketegangan sepanjang musim 2024, terutama setelah insiden di GP Qatar. Kini, menjelang musim 2025, pembalap asal Belanda ini nampaknya enggan memperpanjang perseteruan dengan rivalnya tersebut.
Perseteruan antara Verstappen dan Russell bukan sekadar persaingan di lintasan, tetapi juga melibatkan adu komentar di media. Insiden yang terjadi pada akhir musim lalu membuat hubungan keduanya semakin meruncing. Namun, pada awal musim baru ini, Verstappen memilih untuk meredam ketegangan yang ada.
1. Puncak ketegangan Max Verstappen dengan George Russell memuncak pada GP Qatar 2024
Ketegangan antara Max Verstappen dan George Russell bermula pada musim 2024 ketika keduanya beberapa kali terlibat dalam insiden di lintasan. Salah satu momen puncaknya terjadi di GP Qatar, di mana Verstappen merasa bahwa Russell telah menghalanginya secara tidak sportif. Insiden tersebut berlanjut hingga keduanya dipanggil ke ruang race stewards untuk investigasi.
Saat itu, Verstappen merasa dirugikan oleh Russell dan menuduhnya sebagai seorang pembalap yang sengaja mencoba menjatuhkan lawan. Sebaliknya, Russell menilai Verstappen terlalu agresif dan tidak menerima kesalahannya sendiri. Perselisihan tersebut semakin panas ketika komentar-komentar tajam dilontarkan oleh kedua pembalap di media.
Selain insiden di Qatar, hubungan keduanya juga semakin memanas jelang balapan di Abu Dhabi. Verstappen mengungkapkan, ia telah kehilangan rasa hormat terhadap Russell. Sementara Russell menegaskan tidak akan tunduk pada sikap Verstappen yang ia anggap sebagai bentuk intimidasi. Bahkan, ada laporan yang menyebutkan tim Russell menerima banyak email dari penggemar F1 di Belanda yang marah atas perseteruan tersebut.
2. Max Verstappen nampak tak ingin melanjutkan konfliknya dengan George Russell
Menjelang musim baru, Max Verstappen tampaknya ingin mengakhiri konflik yang terjadi di tahun sebelumnya. Ketika ditanya mengenai hubungannya dengan Russell dalam acara F1 75 Live, Verstappen memberikan jawaban singkat yang mengindikasikan bahwa ia tidak ingin memperpanjang perdebatan.
“Tak masalah, semuanya baik-baik saja,” ujar Verstappen ketika ditanya Motorsport mengenai relasinya dengan Russell. Pernyataan singkat ini mencerminkan sikapnya yang tampaknya tidak ingin lagi mempermasalahkan ketegangan yang terjadi. Verstappen kini lebih fokus pada tantangan baru dalam perburuan gelar juara dunia kelima secara berturut-turut.
Sikap Verstappen ini berbeda dengan reaksinya pada akhir musim 2024 ketika ia mengkritik Russell secara terbuka. Ia mungkin telah menyadari bahwa mempertahankan konflik tidak akan membawa manfaat bagi dirinya maupun tim. Kini, dengan persaingan yang semakin ketat di antara tim-tim papan atas, Verstappen lebih memilih untuk memusatkan perhatian pada performa balapannya dibandingkan dengan drama di luar lintasan.
3. George Russell tetap teguh pada pendirian dan tak gentar hadapi Max Verstappen
Sementara itu, George Russell tetap teguh pada pendiriannya terkait konflik dengan Verstappen. Pembalap asal Inggris itu menyatakan bahwa ia tidak memiliki niat untuk mengubah pendekatannya terhadap Verstappen maupun pembalap lainnya. Dalam wawancaranya dengan RacingNews365, ia menegaskan akan tetap berpegang pada gaya balapnya sendiri.
“Aku tak memiliki kekhawatiran tentang dirinya (Max Verstappen) atau cara mengemudinya. Aku tidak akan mengubah pendekatanku saat bertarung dengannya atau pembalap lain,” ujarnya. Dengan posisi barunya sebagai pembalap utama Mercedes setelah kepergian Lewis Hamilton, Russell semakin percaya diri dalam mengambil sikap di lintasan. “Tujuanku tetap sama, yaitu meraih kemenangan,” tegasnya.
Selain itu, Russell juga mengaku tidak berkomunikasi selama jeda musim dingin dengan Verstappen. Ia merasa bahwa segala sesuatu yang terjadi pada tahun lalu sudah cukup jelas dan ia tidak akan mundur dari cara balapnya hanya karena tekanan dari Verstappen. Pernyataan ini menunjukkan bahwa meskipun Verstappen tampaknya ingin menutup lembaran lama, Russell tetap siap untuk menghadapi rivalnya dengan pendekatan yang sama.
Persaingan antara Russell dan Verstappen kemungkinan akan terus berlanjut di musim 2025, terutama jika Mercedes mampu menghadirkan mobil yang lebih kompetitif untuk menantang Red Bull. Dengan McLaren dan Ferrari juga diprediksi menjadi ancaman serius, musim mendatang bisa menjadi salah satu yang paling menegangkan dalam beberapa tahun terakhir.
Meskipun Max Verstappen telah memberikan sinyal untuk mengakhiri konflik dengan George Russell, tampaknya Russell masih mempertahankan pendiriannya. Bagaimanapun, musim 2025 akan menjadi ajang pembuktian bagi keduanya, baik dalam hal persaingan di lintasan maupun dalam membangun kembali hubungan profesional mereka.
Leave a Reply