
SEPUTARANPKVGAMES-Mahasiswa sebagai agen perubahan (agent of change) memiliki peran penting dalam mengawasi kebijakan pemerintah. Namun, tak jarang demonstrasi besar-besaran berujung pada kericuhan yang menimbulkan kerugian material maupun korban jiwa. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan besar: mengapa aksi yang awalnya bertujuan mulia sering kali berubah menjadi konflik?
Penyebab Kericuhan

- Kurangnya koordinasi antara mahasiswa dan aparat keamanan
Komunikasi yang tidak berjalan baik antara massa aksi dan pihak kepolisian dapat menimbulkan salah paham yang berujung pada bentrokan. - Penyusup atau provokator
Sering kali kericuhan dipicu oleh pihak tertentu yang ingin memanfaatkan situasi untuk kepentingan pribadi maupun kelompok, sehingga tujuan utama demo menjadi kabur. - Kelelahan emosional dan fisik
Massa aksi yang menunggu terlalu lama tanpa kejelasan sering kali tersulut emosinya sehingga mudah diprovokasi. - Tindakan represif aparat
Dalam beberapa kasus, penggunaan kekerasan berlebihan dari aparat justru memperkeruh suasana dan membuat mahasiswa merespons dengan tindakan balasan.
Dampak Kericuhan

- Kerugian fasilitas umum: banyak infrastruktur yang rusak akibat bentrokan.
- Korban luka atau jiwa: mahasiswa, aparat, maupun masyarakat sekitar sering menjadi korban.
- Citra buruk mahasiswa: tujuan mulia mahasiswa dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat menjadi tereduksi oleh kekerasan.
- Ketidakpercayaan publik: masyarakat menjadi ragu terhadap efektivitas demonstrasi sebagai sarana demokrasi.
Analisis
Kericuhan dalam demo mahasiswa mencerminkan adanya problem komunikasi dan manajemen aksi di lapangan. Di satu sisi, mahasiswa ingin menyuarakan ketidakadilan; di sisi lain, aparat berkewajiban menjaga ketertiban umum.
Selain itu, masuknya pihak ketiga yang menjadi provokator kerap memperburuk situasi.
Kesimpulan
Kericuhan dalam aksi demo besar-besaran mahasiswa merupakan cerminan dari lemahnya komunikasi dan koordinasi antara mahasiswa, aparat, serta pemerintah. Demonstrasi seharusnya menjadi ruang demokrasi yang sehat untuk menyuarakan aspirasi, bukan arena konflik yang merugikan semua pihak. Dengan demikian, tujuan utama mahasiswa untuk memperjuangkan kepentingan rakyat dapat tercapai tanpa menimbulkan kerusakan maupun korban.
Leave a Reply